Home » » BI Temukan Uang Palsu di Pasar Tradisional

BI Temukan Uang Palsu di Pasar Tradisional

Written By Unknown on Senin, 11 Februari 2013 | 11.17


YOGYAKARTA - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan DIY, menengarai peredaran uang palsu di DIY masih tinggi. Transaksi di pasar tradisional menjadi salah satu modus peredaran. Mereka memanfaatkan para pedagang yang usianya lanjut dengan pemahaman terhadap uang asli yang rendah.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY, Causa Imam Karana mengaku kaget dengan banyaknya temuan uang palsu dari para pedagang di Pasar Wates. Saat dilakukan sosialisasi Keaslian Uang Rupiah (KUR) di Pasar Wates banyak pedagang yang bermaksud menukarkan uang palsu yang mereka temukan.

"Ternyata masih banyak pedagang yang menjadi korban perdaran uang palsu. Ternyata masih banyak uang palsu di masyarakat," tutur Causa, Senin (11/2/2013).

Menurutnya, selama 2012 lalu, pihaknya mencatat temuan uang palsu mencapai Rp121,35 juta. Jumlah ini mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat dibanding 2011 yang hanya Rp33,54 juta. Terbanyak untuk pecahan besar Rp100 ribu dan Rp50 ribu. Sedangkan uang pecahan kecil jumlahnya semakin menurun.

Melihat masih banyaknya pedagang yang membawa uang palsu, Causa yakin peredaran uang palsu masih tinggi. Sepertinya pengedar sengaja mengincar transaksi di pasar tradisional yang belum banyak menggunakan alat deteksi. Ini berbeda dengan transaksi di perbelanjaan yang besar yang telah menggunakan pemendar ultraviolet.

"Jarang pedagang di pasar menggunakan alat deteksi, dan ini yang diincar," tuturnya.

Pedagang pasar tradisional ujar dia, mayoritas usianya sudah cukup tua. Mereka ini tidak banyak tahu mendeteksi uang palsu. Apalagi ketika transaksi jual beli pada malam hari.

BI akan terus melakukan sosialisasi keaslian uang rupiah di pasar tardisional. Sasaran utama adalah pasar tardisional yang berada di perbatasan dengan Jawa Tengah. Rencananya pekan ini sosialisasi akan kembali digelar di Pasar Prambanan. "Kita juga bagikan beberapa alat pemendar ultraviolet di pasar," jelasnya.

Kepala Pelayanan Kasa KPBI DIY Suyatno mengatakan untuk melihat keaslian uang, bisa dilakukan dengan dilihat, diraba dan diterawang (3D).

Dengan cara ini pedagang akan lebih paham dan bisa membedakan uang yang ada dan palsu. Bank Indonesia dan perbankan tidak akan menukar uang palsu dari masyarakat. Justru kalau ada harus disita untuk dimusnahkan. "Kita akan terus sosialisasikan 3D," tutur Suyatno.

Menurutnya pada awal 2013 ini, uang palsu yang ditemukan baru sekira 24 lembar. Uang ini diungkap Polsek Berbah Sleman berupa pecahan besar. (Kuntadi/Koran SI/ade)

Sumber:
  http://economy.okezone.com/read/2013/02/11/457/759771/bi-temukan-uang-palsu-di-pasar-tradisional
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Portal Berita Terbaru - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger